Categorized |

Reformasi Gereja

Posted on Friday, April 16, 2010

Latar belakang tesis Luther berpusat pada pertikaian-pertikaian khusus dengan Gereja yang berkaitan dengan pemberian indulgensia—penganugerahan penitensia (pengampunan) untuk dosa. Singkatnya, praktik pemberian indulgensia kemudian dijadikan komoditi (dengan relikui-relikui) dan belakangan dikomersialkan, sehingga ikut meningkatkan apa yang dianggap Luther sebagai pelanggaran terhadap keselamatan suci di antara umat Katolik yang merasa bahwa mereka dapat memperoleh pengampunan dengan cara membelinya dan bukan karena perbuatan baik mereka ataupun karena anugerah.


Gereja Kastil di Wittenberg di Kekaisaran Romawi Suci menyimpan salah satu koleksi artefak keagamaan terbesar di Eropa, yang dikumpulkan oleh Frederick III.

Pada saat itu, ada keyakinan bahwa seseorang yang melihat relikui akan memperoleh pengampunan dari penghukuman sementara atas dosa-dosanya di api penyucian. Pada 1509 Frederick telah memiliki lebih dari 5.000 buah relikui, "termasuk botol-botol kecil berisi susu Bunda Maria, jerami dari palungan [Yesus], dan tubuh salah seorang yang tidak bersalah yang dibantai oleh Raja Herodes."[1]

Relikui-relikui ini disimpan di tempat penyimpanan khusus dan diperlihatkan setahun sekali kepada umat untuk dihormati. "Pada 1509, masing-masing pengunjung yang saleh yang menyumbang untuk pemeliharan Gereja Kastil mendapatkan indulgensia sebanyak seratus hari untuk setiap relikui."

Pada 1520 Frederick telah memiliki lebih dari 19.000 religkui, yang memungkinkan para peziarah yang melihatnya menerima indulgensia yang akan mengurangi masa mereka di api penyucian sebanyak 5.209 tahun.[1]

Sebagai bagian dari upaya pengumpulan dana yang ditugasi oleh Albertus dari Mainz ( Uskup Agung Mainz) dan Paus Leo X untuk membiayai renovasi Basilika Santo Petrus di Roma, Johann Tetzel seorang [imam]] Dominikan mulai menjual surat-surat indulgensia. Meskipun pangeran yang berkuasa di daerah Luther, Frederick III, dan pangeran dari wilayah tetangganya, George, Duke dari Sachsen, melarang penjualan tersebut di wilayah mereka, umat di wilayah Luther bersedia menempuh perjalanan untuk membelinya. Ketika orang-orang ini datang untuk melakukan pengakuan dosa, mereka memperlihatkan surat indulgensia mereka yang lengkap, dan mengklaim bahwa mereka tidak perlu lagi mengakui dosa-dosa mereka, karena dokumen itu menjanjikan pengampunan untuk dosa-dosa mereka.

Sola fide ("hanya oleh iman")


Sola scriptura ("hanya oleh Kitab Suci")

Sola gratia ("hanya karena anugerah-Nya")

Solus Christus ("hanya Kristus"; kadang Solo Christo, "hanya oleh Kristus")

Soli Deo gloria ("Pujian hanya pada Tuhan")

1 Comments For This Post

  1. Unknown Says:

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH BANYAK KEPADA MBAH WIJAN ,ATAS ANGKA TOGEL YG DIBERIKAN KEPADA KAMI,ATAS BERKAT ANDA,DAN ATAS IZIN ALLAH SAYA DAN KELUARGA SAYA BISA MENANG ANGKA TOGEL SEBANYAK Rp 850 JUTA,KINI SEMUA UTANG UTANG SAYA BISA TERLUNASI,JADI KAMI MENYERANKAN,JIKA ANDA INGIN SEPERTI KAMI,ANDA BISA MENGHUBUNGI MBAH WIJAN DI 0823 1184 3445,ATAU KUNJUNGI:http://singapore4dpastijebol.blogspot.com SIAPA TAHU ANDA AKAN JADI PEMENANG BERIKUTNYA.

Leave a Reply

Chat Box

Photos from our Flickr stream