by Ronny Dee
DP yang saya maksud bukan Dewi Perssik atau Down Payment tapi Daily Plan.
Waktu lalu saya kedatangan tamu yang diantar oleh teman saya yaitu Mr. Theo. Waktu dia memperkenalkan dirinya bahwa dia dari Binus saya langsung mengajaknya ngobrol tentang pendidikan termasuk Character Building. (Binus mengeluarkan beberapa seri buku CB). Yang membuat saya bersemangat berbincang adalah saat mengetahui bahwa dia termasuk salah satu peneliti dan penyusun buku Character Building.
Dia mengatakan bahwa mereka melakukan riset bahkan sampai ke luar negeri untuk mencari buku-buku atau bahannya. Timnya terdiri dari berbagai ahli dari berbagai bidang dan mereka tidak mengajar, mereka khusus berkumpul untuk menggodok bahan Character Building. Wow, ini baru namanya litbang, bukan sulit berkembang loh.....
(dalam hati saya, ck..ck..ck, litbangnya bener-bener jalan bahkan lari kenceng.....)
Yang menarik adalah bahwa dia mengatakan kalau di Binus, guru-guru langsung disuplai DP. Guru disuplai DP karena mereka menetapkan standar mutu yang tinggi di sana. Kelebihannya adalah bahan ajar itu memiliki standar tinggi, membuat guru lebih konsentrasi di kelas serta memudahkan kalau ada guru yang tidak masuk atau ada guru yang keluar, DPnya sudah ready. Dalam DP mereka sudah dirancang introduksinya apa, harus ngapain semua sudah dirancang.
Bagaimana dengan kita? Kelebihannya kita tidak perlu dan tidak butuh RnD atau litbang, guru-guru langsung merancang DP dengan segala kemampuannya...Ketka saya sharing dengan seorang guru DH, dia menyatakan bahwa kita harus mandiri, jangan bergantung. Memang.
Guru DH yang rata=rata kebanyakan guru memiliki jam terbang yang cukup banyak ditambah dengan kesibukan kegiatan sekolah yang padat dituntut untuk mandiri, belajar mencreate sendiri. Tetapi tunggu dulu. Dengan tuntutan penerapan Biblical Worldview, sebenarnya guru belum sepenuhnya siap. Guru seperti disuruh masuk hutan dan harus mencari dan mengumpulkan bahan makanan sendiri. Kenyataanya buku-buku pendukung dan penunjang Biblical Worldview terbilang minim. Andalannya Stepping Stone doang. Hasilnya, memang belum ada survei, tetapi tetap saja guru-guru kesulitan dalam menemukan penerapan dan kaitan Biblical Worldview yang cocok. Alhasil, ada juga yang dicocok-cocokkan atau dipaksakan.
Tuntutan DP semakin luar biasa karena harus disetor setiap minggu. Seharusnya, sekolah mengadopsi metode dari Binus, yaitu membuat tim RnD yang handal dengan berbagai latar belakang ilmu, terutama kalau mau menerapakan Biblical Worldview yang benar berarti harus ada yang berlatar belakang theologi yang kuat ditambah guru-guru yang pakar dalam bidangnya. Dengan tim yang kuat ini mereka bisa merancang bahan ajar yang komplit dengan penerapan Biblical Worldview yang bertanggung jawab dan tidak ngawur apalagi maksa.
Banyak kelebihan yang didapatkan dengan adanya tim RnD seperti itu. Dengan adanya tim itu, mereka bisa mengcreate materi yang jauh lebih berkualitas karena dikerjakan dengan tim ahli. Bandingkan hasilnya dengan kita kerja sendiri, memikirkan sendiri dengan pikiran yang tidak tenang karena dikejar-kejar berbagai hal. Kalau dikerjakan sendiri kualitasnya juga akan berbeda-beda tergantung kualitas gurunya. Dengan tim yang merancang materi maka dijamin dan bisa juga dijaga standar atau mutu materi di semua unit. Jadi tidak akan ada materi yang asal masuk atau maksa. Guru juga lebih berkonsentrasi dan fokus di kelas.
Di DH guru langsung disuplai DP seperti itu pasti tidak akan mungkin. Tampaknya mengharapkan dan membentuk tim yang berperan untuk menjadi RnD di DH hanya mimpi. Tetapi tim ahli untuk membuat standar panduan materi atau penerapan Biblical Worldview tetaplah diperlukan. Atau jalan keluar lainnya yang lebih mudah dan gampang adalah bagian Kurikulum membuat semacam diktat atau panduan dulu deh. Masalahnya belum ada yang mengcreate hal semacam itu. Hal ini demi penerapan Biblical worldbiew yang benar dan bertanggung jawab. Masalahnya terpikir ngga???
Pembuatan DP dengan bertanggung jawab dan sesuai Biblical Worldview tidak mudah apalagi untuk sekolah yang baru memulai penerapannya. Akhirnya kembali lagi, guru harus ekstra keras untuk cari bahan, memikirkan dan membuat DP. Tenaga yang banyak terkuras itu harus terkuras lagi untuk mengajar, membuat soal, koreksi dan sebagainnya. Guru DH memang spesialis multi tasking. Tapi dengan kerja borongan seperti itu, kualitasnya dan penerapan BW bagaimana?
Thursday, March 19, 2009 12:53:00 PM
Memang benar mengenai apa yang ditulis. Bukan hanya bagi guru DH saja yang membutuhkan hal tersebut, tapi semua guru membutuhkan hal tersebut. Hal ini dikarenakan akan menunjukkan dan mencapai hasil pembelajaran yang memiliki kualitas sangat baik. Sehingga tujuan yang ingin dicapai dari proses pembelajaran tersebut tercapai.
Penerapan BW selama ini di DH memang sudah baik, namun sumber yang dijadikan sebagai acuan memang sangatlah minim. Stepping Stones dan Walking with God merupakan buka wajib yang digunakan DH untuk penerapan BW. Mengapa tidak mencoba menggunakan sumber lain yang dapat digunakan untuk penerapan BW? Kedua buku tersebut memang bagus, tapi sumber lain untuk penerapan BW juga masih banyak yang sangat bagus.
Seharusnya sumber untuk penerapan BW tidak hanya terfokus pada kedua buku tersebut. Ayo coba kita mencari sumber lain yang dapat digunakan untuk menunjang penerapan BW....
Sunday, March 22, 2009 3:13:00 PM
Masalahnya juga buku-buku Ipenerapan biblical dalam setiap bidang studi jarang tersedia di Indonesia. Makanya sumber yang kita bisa andalkan adalah internet dan itupun tidaklah sekomplit buku. Tapi daripada tidak sama sekali. Thank You Frandy